Halo! Saya Aiya, penikmat seni yang menetap di tanah raja-raja, Ternate. Dari ibu saya belajar berjalan, memeluk, membersihkan diri, berbagi, dan bersosialisasi. Bapak lain cerita, ia membocorkan rahasia tentang dunia ketiga. Lewat peta buta Bapak memandu gerak ke pulau-pulau tak bernama. Sejak usia tujuh tahun saya telah mengenal jarak, hutan, cadik, tongkang, hardtop, traktor, hingga menyantap binatang buas. Jika kelak menjadi pejalan, Bapaklah dalang tunggalnya.
Nenek kekal sebagai panutan luar biasa. Norma budaya dan hukum tata adat mengalir dalam darahnya yang sakral. Tidur dalam keadaan lapar atau memasuki masjid dengan baju kusut adalah dosa besar di matanya. Namun, berkat merekalah saya bersumpah, dunia ketiga harus takluk di bawah kaki. Bapak harus percaya jika pulau-pulau buta juga berdetak dan memiliki nama. Sampai nanti, sampai mati.